Kamis, 14 Januari 2010

Jenis-Jenis Nihonto (Senjata Samurai)



Pedang Samurai, atau yg di Jepang disebut Nihontō (Japanese sword) ternyata memiliki banyak jenis, mereka dibagi berdasarkan ukuran dan fungsinya.

Pedang samurai yg biasa kita kenal itu masuk ke kategori katana, yaitu pedang satu sisi, berukuran sedang, dan sedikit melengkung. Panjang nihonto diukur dengan satuan shaku dimana satu shaku itu sekitar 30 cm, beberapa jenis nihonto dikelompokan berdasarkan panjang:

Tanto



Panjang sekitar 25 cm, masuk kategori pisau, penggunaannya biasanya untuk menusuk. Perempuan Jepang jaman dulu juga terkadang membawa tanto di balik obi (ikat pinggang kimono) untuk perlindungan diri.


Wakizashi



Panjang antara 30-60 cm, para samurai biasa menggunakannya sebagai secondary weapon atau senjata cadangan

Kodachi



Lebih panjang dari wakizashi, tetapi lebih pendek dari katana. Biasa digunakan sebagai perisai dalam hand – to – hand combat (mirip fighting stylenya Aoshi dari Rurouni Kenshin), karena tidak sepanjang katana (kurang dari 2 shaku) maka tidak menyalahi aturan membawa pedang di zaman Edo sehingga boleh dibawa oleh orang biasa (dulu cuma samurai yg boleh bawa pedang). Pedangnya lebih melengkung dari wakizashi.


Katana



Pedang samurai pada umumnya, panjang antara 70-80 cm, single-edge, melengkung. Dibawa oleh kaum samurai merepresentasikan status sosialnya. Biasanya dibawa berpasangan dengan wakizashi atau tanto, yang digunakan untuk close-quarter combat dimana katana digunakan untuk open-quarter combat.


Tsurugi



Kelompok pedang Broadsword (double-edge, lurus), biasanya bentuknya seperti pedang Cina

Chokuto



Sama seperti katana, hanya saja tidak melengkung tetapi lurus. Ditemukan sebelum jaman Heian sebelum orang Jepang menemukan teknik melengkungkan pedang (yg ternyata unik caranya). Karena pedangnya lurus sulit digunakan dan jarang dipakai dalam pertempuran. Setelah ditemukannya katana, chokuto masih tetap diproduksi tetapi kebanyakan berfungsi sebagai ceremonial sword.

Ninja-to



Dipakai oleh para Ninja, lebih pendek, lebih tipis, dan tidak semelengkung katana agar mudah disembunyikan

Nodachi & Odachi



Panjang lebih dari 80 cm. Digunakan untuk melawan pasukan barkuda (utk memotong kuda sama penunggangnya sekaligus). Karena bikin pedang panjang susah, pedang kategori ini termasuk langka

Nagamaki



Panjang belati kurang lebih sama seperti katana, tetapi panjang gagang hampir sama panjang dengan belatinya.


Naginata



Tombak dengan mata tombak seperti belati katana. Biasa digunakan oleh wanita.

Yari



Tombak dengan mata tombak lurus.


Masuk ke pembuatan nihonto, ternyata cara pembuatan yg tradisional sangat rumit, gak cuma asal manasin besi, tang-teng-tong trus jadi. DiJepang itu makenya baja kualitas tinggi, yg pertama kali dipanasin non-stop selama 3 hari, wew. . . Trus sampai disitukah kerumitannya? ternyata tidak, ternyata nihonto itu dalamnya ada 3 lapis, lapisan luar yg super keras, lapisan tengah yg agak keras, dan lapisan dalem yg lembut, sehingga menghasilkan pedang yg tajam, kuat, tetapi juga lentur sehingga tidak mudah bengkok. Proses penempaannya tiga jenis baja tersebut ditumpuk, ditempa, dan dilipat.



Ternyata pada awalnya nihonto itu gak melengkung, tapi lurus, dan ternyata cara melengkunginnya unik banget. Tau kan pola mirip gelombang yg ada di mata pedang nihonto, nah disitu kuncinya. Pada proses pelengkungan, awalnya bagian mata pedang diolesi dengan arang, yg menyebkann panas tersimpan lebih lama. Nah setelah pengolesan, pedang dipanaskan lagi, trus pedang didinginkan secara cepat dengan cara dicelupkan ke air. Nah karena dioleskan dengan arang, bagian mata pedang akan dingin lebih lama, sedangkan bagian tumpulnya akan dingin lebih cepat sehingga akan menyusut lebih dulu yg mengakibatkan pedang akan melengkung ke arah bagian yg tumpul.

Senin, 11 Januari 2010

Yatai, Wartegnya orang Jepang



Kalau di indonesia ada warteg maka di jepang ada Yatai, jajanan pinggir jalan ini merupakan alternatif makanan orang Jepang terlebih lagi pada musim semi.

Yatai adalah warung makan yang biasanya beraktifitas di musim semi di pinggir2 jalan, dan biasanya berjualan pada sore hari dan tutup pada malam hari atau bahkan biasanya ada yang sampai subuh.



Makanan yang mereka jual biasanya makanan tradisional Jepang , bir dan sake. Yatai ini bisa ditemukan hampir di semua daerah di Jepang, namun Fukuoka menjadi tempat yang paling terkenal akan Yatai ini. Biasanya makanan yang mereka sajikan adalah Yakitori, Oden dan Hakata Ramen yang merupakan makanan kebanggaan bagi masyarakat di Fukuoka.



Makan di Yatai ini menjadi sebuah alternatif yang bagus daripada makan di restoran apabila memperbandingkan harga, karena makan di yatai ini relatif lebih murah dibandingkan dengan makan di restoran. Bagaimana dengan tingkat kebersihan makanan nya?... Jangan khawatir,karena yatai ini sudah mendapat izin mengenai kebersihan nya dari pemerintah kota.